Turki Bentuk Program Keluarga Untuk Atasi Buta Huruf

Wakil Menteri Kebijakan Keluarga dan Sosial Turki, Dr. Askin Asan, mengungkapkan Turki telah membentuk Family Social Support Program atau ASDEP. Hal ini berkaitan dengan perbaikan dalam tingkat pendidikan dan melek huruf perempuan yang sedang digalakkan di Turki.

“Pendidikan wajib di Turki diperpanjang dari 8 tahun sampai 12 tahun baru-baru ini. Pada tahun ajaran 2011-2012, tingkat sekolah dasar tercatat masing-masing sebesar 98,67 persen”, papar Dr. Askin saat Konferensi Tingkat Menteri Negara-negara OKI yang keempat di Grand Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (05/12/2012).
Dalam pemaparannya tersebut, Askin terlihat optimis, karena perbaikan dalam tingkat pendidikan, program tenaga kerja aktif dan partisipasi perempuan dalam tenaga kerja telah meningkat.“Perbaikan dalam tingkat pendidikan dan melek huruf perempuan, program tenaga kerja aktif dan insentif kerja bagi perempuan, partisipasi perempuan dalam tenaga kerja telah meningkat dari 23,3% menjadi 30,01 persen antara 2004 dan 2012”, ungkapnya.Family Social Support Program atau (ASDEP) dibentuk dalam rangka untuk menentukan keluarga dan individu yang membutuhkan perlindungan sosial dan memiliki kesulitan dalam mencapai pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan dan pekerjaan, untuk menyediakan akses ke layanan tersebut, dan dengan demikian untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami, sebagai komunitas Islam, tidak boleh meremehkan peran perempuan kami yang terdiri dari setengah populasi masyarakat kita.”, serunya.

Sangat tingginya tingkat buta aksara perempuan, menurut Askin, di negara-negara anggota OKI melemahkan posisi perempuan untuk mengklaim hak-hak mereka. Perempuan perlu diberdayakan dalam rangka mengubah realitas subordinasi mereka.

Dalam kerangka ini, untuk membahas gagasan ini lebih lanjut, Askin mengajak peserta konferensi untuk mengikuti konferensi di Istanbul dengan tema “Perubahan Masyarakat Muslim dan Peran Perempuan” yang akan diselenggarakan pada tanggal 2013.

Rep: Sarah Mantovani

Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

Oleh : Jumarni* Beberapa media diramaikan dengan pro kontra terkait kebijakan dari Nadiem Makarim selaku...

Childfree dalam Pandangan Syara’

Oleh: Kholili Hasib* Childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memilih untuk...

Kesetaraan Gender dan Studi Islam (Bag.2)

Oleh: Ahmad Kholili Hasib* Secara akademik, studi Islam berbasis gender dilakukan melalui metode feminis, di...

- A word from our sponsor -