Sementara itu, di lain tempat, Sekjen AILA (Aliansi Cinta Keluarga), Rita Hendrawaty Soebagio mengungkapkan kasus buku WHY membuktikan bahwa propaganda LGBT telah terjadi dalam berbagai cara dan bentuk. Ia juga mempertanyakan apakah pihak penerbit juga ikut dalam bagian propaganda tersebut atau tidak.
“Kasus buku WHY membuktikan bahwa pihak-pihak tertentu melakukan propaganda LGBT dalam berbagai cara dan bentuk. Yang harus kita ketahui, apakah pihak Elex Media menjadi bagian dari propaganda pro LGBT atau ini hanya kelalaian dalam proses editing, sehingga prinsip-prinsip menjaga nilai-nilai moral, agama dan timur menjadi diabaikan oleh pihak Elex”, tanyanya.
Aktivis Muslimah yang juga menjadi pengurus Yayasan Al-Khansa ini juga mengingatkan para orangtua dan pengajar untuk terus waspada dengan segala propaganda yang dilakukan kelompok pro LGBT.
“Bagi orangtua, pengajar dan pihak-pihak yang berkepentingan agar terus waspada melihat cara-cara propaganda yang dilakukan kelompok pro LGBT untuk melegalisasi gerakannya baik melalui regulasi undang-undang maupun edukasi menyesatkan di masyarakat melalui buku-buku, tontonan, seminar-seminar dan melalui program-program resmi pemerintah yang mereka susupkan”.
Terakhir, Rita juga berpesan agar para orangtua mengawasi dengan ketat anak-anaknya.
“Dalam buku WHY diatas sebenarnya sudah ada disclaimer bahwa buku ini utk remaja dengan bimbingan orangtua.
Bagi orangtua agar terus mengawasi dengan ketat anak-anaknya, jangan biarkan mereka mencari ilmu sendiri tanpa bimbingan dari Ayah dan Bundanya”, pungkasnya.