Muslimah Berbagai Negara Protes Aksi Feminis Ukraina

uploads--1--2013--04--76209-woman-muslim-sofia-ahmed-lawan-kampanye-anti-islam-oleh-femen

Kelompok Feminis asal Ukraina, FEMEN pada Kamis (05/04/2013), melakukan aksi demonstrasi secara serentak di berbagai kota di negara Eropa dengan bertelanjang dada. Mereka menyebut aksi mereka dengan “International Topless Jihad Day” atau hari Jihad Telanjang Dada Internasional yang dilakukan sebagai aksi protes penindasan Islam terhadap perempuan dan untuk meningkatkan kesadaran terhadap peristiwa yang menimpa sesama aktivis Femen berusia 19 tahun, Amina Tyler, yang memicu kontroversi besar-besaran di Tunisia karena berpose telanjang dada dengan menulis “Persetan dengan Moral kalian” di dadanya.

Namun, tindakan FEMEN yang mengatasnamakan wanita muslim jauh dari penghargaan universal, karena pada hari yang sama sekelompok Muslimah dari berbagai negara sontak melakukan aksi protes serupa untuk melawan FEMEN dengan membuat fanspage di Facebook “Muslim Women Against Femen”. Mereka menyatakan tindakan yang dilakukan oleh FEMEN bukan dilakukan atas nama Muslimah dan pesan yang dibawa sama sekali tidak memberikan manfaat bagi muslimah dimana pun mereka berada.

Dalam laman facebooknya, Muslim Women Against Femen, menyatakan,

“Grup ini untuk wanita muslim yang ingin mengekspos FEMEN atas tindakan fobia Islam atau penjajahan mereka. Kami sudah punya cukup feminis Barat yang memaksakan nilai-nilai mereka pada kami. Kami mengambil sikap untuk membuat suara kami didengar dan merebut kembali nilai-nilai itu. Wanita muslim sudah cukup memiliki hubungan paternalistik dan parasit dengan BEBERAPA Feminis Barat. Grup ini terbuka untuk semuanya, bagi Muslim atau non muslim Pria dan wanita”

Sepanjang hari Jum’at, mereka menggunakan tagar #MuslimahPride untuk menyuarakan pendapat mereka di twitter dan mengunggah foto mereka sebagai bentuk penolakan di fanpage Muslim Women Against Femen.

Pada intinya, FEMEN menganggap semua wanita muslim merupakan korban penindasan, budak modern, korban kekerasan dan agresi dari agamanya, oleh karenanya harus dibebaskan dengan nilai-nilai Barat. FEMEN sendiri berasal dari Ukraina yang berbasis di Kiev dan berdiri pada tahun 2008, kelompok Feminis radikal ini dipimpin oleh seorang Atheis bernama Inna Shevchenko dan fokus pada pembebasan wanita.

Padahal, Islam tidak pernah mengajarkan sesuatu yang merugikan wanita bahkan sampai menindas atau memperlakukan wanita seperti budak modern. Wanita dalam Islam memiliki peran yang baik dan kedudukan yang sangat penting seperti yang pernah disampaikan oleh Mufti Korea Selatan yang merupakan anggota Rabithah Alam Islami, Dr. Abdul Wahab Zahid Haq.

“Wanita memiliki peran yang baik dan kedudukan yang sangat penting dalam Islam, jadi begitu sangat indah peran atau kedudukan wanita dalam Islam bahkan disebutkan ketika ada seorang anak yang menyakiti ibunya maka dia akan masuk neraka, dan ini sudah jelas dalam Qur’an dan hadits kenapa ibu sampai disebut tiga kali oleh Nabi baru nama Bapak? Sangat mulianya dan memiliki kedudukan yang sangat penting seorang wanita dalam Islam, pun orangtua, bahkan mengatakan “Ah” saja dilarang”, terangnya pada CGS belum lama ini.

Tidak hanya itu, Pakar Keluarga Mesir yang juga President of the International Islamic Committee for Woman And Child (IICWC), Organization in Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ir. Kamilia Helmy menceritakan pengalamannya, ada Pemuda Amerika yang berpendapat bahwa perempuan Islam seperti malaikat, enak-enak di rumah dan bekerja.

“Masyarakat di negara-negara Barat sudah bosan dengan perlakuan-perlakuan negaranya sekarang. Banyak juga yang sudah masuk Islam karena perlakuan Islam terhadap Perempuan begitu istimewa. Mereka (perempuan barat) ingin menikmati hidup sebagai perempuan”, terangnya.

Baca : Kamilia Helmy: “Kesetaran Gender Penyebab Tingginya Perceraian di Negara Barat”

Rep: Sarah Mantovani

Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

Oleh : Jumarni* Beberapa media diramaikan dengan pro kontra terkait kebijakan dari Nadiem Makarim selaku...

Childfree dalam Pandangan Syara’

Oleh: Kholili Hasib* Childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memilih untuk...

Kesetaraan Gender dan Studi Islam (Bag.2)

Oleh: Ahmad Kholili Hasib* Secara akademik, studi Islam berbasis gender dilakukan melalui metode feminis, di...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.