Antara Pemuda Hijaz dan Remaja Amerika

Antara Pemuda Hijaz dan Remaja Amerika
Antara Pemuda Hijaz dan Remaja Amerika

Tim Parenting Nabawiyah bekerjasama dengan KARISMA Universitas Al Azhar Indonesia menyelenggarakan Seminar Panduan Baligh “Antara Pemuda Hijaz dan Remaja Amerika”. Bertempat di Auditorium Arifin Panigoro UAI, Selasa (25/12/2012).

Acara yang dipandu Ustadz M. Ilham Sembodo ini dibuka dengan tasmi’ Al Qur’an surat Al Qiyamah (juz 29) oleh Dhiya Reva (putra sulung Ustadz Budi Ashari, Lc) di hadapan lebih dari 500 peserta.

Dalam seminar ini Ustadz Budi Ashari, Lc mengawali dengan menampilkan foto seorang remaja Amerika yang membunuh 26 orang termasuk ibunya dan beberapa peraturan tentang bolehnya penggunaan alkohol selama tidak sedang berkendaraan oleh remaja. “Inilah potret kebanyakan remaja di Barat” ujarnya

Beliau mengatakan “Di Barat Remaja cenderung diartikan dengan penuh kelabilan, masalah, dan emosional, padahal pemuda menempati posisi istimewa di Al Qur’an. Pernahkah ketika kita menyebut kata remaja maka yang ada di benak kita adalah: hapal Qur’an 30 juz, bisa khatam Qur’an dalam satu bulan, dan melakukan hal positif lainnya?” tanya ayah 4 anak ini.

Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwa begitu banyak data yang menggelembung. “Menarik, penelitian BNN dengan UI tahun 2011 mengatakan jumlah pengguna narkoba di Tanah Air mencapai 2,1 juta orang, sedangkan yang beredar di beberapa media disebutkan mencapai 24 juta orang. Entah ini sengaja atau tidak” katanya.

Penulis buku Remaja, antara Hijaz dan Amerika ini menyatakan data-data tersebut membuat orang tua panik dan akhirnya mengambil apapun yang dianggap bisa menyelamatkannya. “Seperti ketika banjir pak. Karena sangat paniknya terbawa arus, orang melihat rumput pun akan diambil untuk menyelamatkan diri” tegas sosok yang membidani Cahaya Siroh ini.

Beliau menekankan sudah waktunya kita menggeser cara berpikir dan memutuskan. Semua harus dimulai dari panduan utama muslim; Al Qur’an dan Sunnah. “Lelah jika kita terus mengikuti penelitian ini dan itu sebagai panduan. Seharusnya muslim mengkaji Al Qur’an dan Sunnah sebelum melakukan penelitian, semuanya sudah diatur dalam Islam.” Tegas narasumber acara Khalifah di Trans7 ini.

Selanjutnya, Ustadz Budi mengutip kalimat Syekh Muhammad Quthub “Jika fase Al Murohaqoh dan baligh terlihat kuat membahayakan dan menyulitkan, itu disebabkan oleh ledakan emosi dan fisik yang begitu besar. Keduanya muncul seakan meledak tiba-tiba. Seperti banjir yang hampir menghancurkan titian/jembatan.” Beliau menambahkan, “Inilah sesungguhnya potensi luar biasa yang harus diarahkan, bukan masalah karena Islam punya solusinya.” Tandasnya.

Alumni Fakultas Hadist dan Dirosah Islamiah Universitas Islam Madinah ini pun membahas ayat-ayat tentang usia muda dalam Al Qur’an. Dari hasil pengkajiannya, ternyata pemuda dalam Al Qur’an dipotret sebagai sosok matang, bertauhid, lebih mudah menerima kebenaran, berkata tidak kepada kemaksiatan, sekaligus sosok yang melawan kezaliman.

“Kita lihat Al Qur’an menceritakan pemuda bernama Ibrahim yang bertauhid dan penuh keberanian berdakwah. Ashabul Kahfi dengan kekuatan menjaga diri dari lingkungan dan sistem yang rusak. Saudari Musa yang amanah, bertanggung jawab, cerdas, dan teliti, dan masih ada beberapa kisah lain tentang pemuda,” ujarnya

Di akhir Seminar, suami dari Alfi Zulhidayati ini menegaskan bahwa sebagai orang tua harus terus berikhtiar membuat diri dan keluarganya menjadi sholih, meski dengan keterbatasan ilmu. Kuncinya adalah terus belajar dan mengajarkan. “Ayah dari Imam Bukhori bukanlah ulama, tapi sebelumnya ia meninggal ia bersaksi bahwa Bukhori tidak pernah memakan dari yang syubhat. Dan sampai hari ini kita lihat bagaimana kebesaran Imam Bukhori” Jelasnya.

Setelah sukses menyelenggarakan seminar ini, Tim Parenting Nabawiyah akan melanjutkan dengan dua Training Class dengan tema “FASE BALIGH: PEMUDA ATAU REMAJA?”, insya Allah pada 26 Januari 2013 dan “GEJOLAK REMAJA BUKAN MASALAH” pada 23 Februari 2013.

Ya Allah bimbing kami.

Reporter : Nunu Karlina

Sumber: parentingnabawiyah.com

Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

Oleh : Jumarni* Beberapa media diramaikan dengan pro kontra terkait kebijakan dari Nadiem Makarim selaku...

Childfree dalam Pandangan Syara’

Oleh: Kholili Hasib* Childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memilih untuk...

Kesetaraan Gender dan Studi Islam (Bag.2)

Oleh: Ahmad Kholili Hasib* Secara akademik, studi Islam berbasis gender dilakukan melalui metode feminis, di...

- A word from our sponsor -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.