Oleh: Ummi Suci
ThisisGender.Com-Alhamdulillah kita telah memasuki bulan suci Ramadhan, bulan seribu bulan, bulan yang selalu dirindukan oleh kaum mukmin seluruh dunia. Khusus untuk kaum ibu, biasanya, kesibukan sehari-hari akan meningkat dua kali lipat. Waktu akan terasa begitu sempit. Seolah berkejaran antara kegiatan yang satu dan yang lainnya. Karena itulah kita perlu menyiasati waktu Ramadhan sehingga dapat memanfaatkannya seefisien mungkin. Berikut ini beberapa tips yang saya rangkum dari beberapa sumber.
A. Shalat, tilawah, qiyamulail dan dzikir
Shalat
Seperti sudah kita ketahui bersama, pahala ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan akan berlipat ganda, maka jangan sia-siakan waktu. Shalat-shalat wajib, dikerjakan semaksimal mungkin, sekhusyu mungkin. Kalau sebelumnya masih menunda-nunda shalat, di bulan suci ini, usahakan shalat tepat waktu. Jangan sampai ditunda lagi. Begitu terdengar suara adzan, langsung bersiap-siap untuk shalat. Selain shalat wajib, alangkah indahnya jika ditambah dengan shalat-shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat wajib.
Membaca Alquran
Allah berfirman, “Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Israa’: 9)
Alquran begitu banyak mengandung nasehat dan hikmah yang bisa kita ambil. Pahala membaca Alquran pun begitu besar. Jika kita membaca Alquran, yang dinilai oleh Allah bukanlah satu kalimat ataupun satu kata, tapi setiap hurufnya. Seperti alif laam miim, maka akan bernilai tiga pahala. Bayangkan jika kita memperbanyak bacaan di bulan Ramadhan, tentulah tabungan pahala kita juga akan meningkat.
Shalat malam
Allah berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS Al-Furqan: 63-64)
“Ataukah orang yang beribadah di waktu-wkatu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az-Zumar: 9)
Dzikir
Dzikir adalah pangkal semua amal saleh. Bagi orang yang mendapatkan kekuatan untuk berdzikir, sungguh ia telah mendapatkan kasih-Nya. Karena itulah, Rasulullah saw selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan dan kondisi.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id ra. dan Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah swt. memilih empat kalimat : Subhanallah, Alhamdulillah, Laailahaillallah dan Allahuakbar. Barangsiapa mengucapkan Subhanallah, maka akan dicatat baginya dua puluh kebaikan, dan akan dihapus darinya dua puluh kejelekan. Siapa yang mengucapkan Allahuakbar maka akan mendapatkan hal yang sama, siapa yang mengucapkan Laailaahaillallah akan mendapatkan hal yang sama, barangsiapa yang mengucapkan Alhamdulillah, akan mendapatkan hal yang sama dan barangsiapa yang mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil’alamin maka akan dicatat baginya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan darinya tiga puluh kejelekan.” (HR Muslim)
B. Aktivitas Memasak
Memasak terkadang sangat menyita waktu, apalagi di bulan Ramadhan. Tentu kita ingin selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga. Membuat takjil dan hidangan penggugah selera agar hari-hari Ramadlan lebih istimewa, juga tentu menyita pikiran kita. Ungkapan yang seringkali terucap mungkin adalah “Hmmm, masak apa ya hari ini…”
Untuk menghindari waktu berpikir terlalu lama (yang tentunya akan mengurangi waktu beribadah lainnya), tak salah jika kita membuat menu makanan satu bulan penuh, lengkap dengan menu takjilnya. Selain mempersingkat waktu memasak, juga mempersingkat waktu belanja di pasar. Selain itu bermanfaat untuk memperkirakan anggaran pengeluaran.
Perlu diingat, saat berbuka, utamakan keluarga untuk memakan buah kurma dan air putih hangat atau teh manis hangat. Fruktosa yang terkandung dalam kurma adalah gula alami yang dapat menambah stamina tubuh karena mengandung kalium, magnesium dan serat. Sementara saat sahur, perbanyaklah menu makanan yang berserat, akan sangat berguna untuk menahan rasa lapar. Makanan kaya serat terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan oats.
Selain mempersiapkan menu, bisa juga menyiapkan bumbu-bumbu yang dapat digunakan selama satu minggu. Misalnya, bawang merah yang telah dihaluskan, bawang putih halus, cabai giling, dll. Semuanya dikemas dalam wadah kedap udara, kemudian disimpan di dalam lemari es. Dengan demikian, ketika ingin memasak, dapat langsung digunakan tanpa menyita waktu lagi untuk menghaluskan bumbu, dsb.
C. Memperindah dan membersihkan rumah
Setelah berpuasa, tentulah kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Saatnya bersilaturahim dengan keluarga dekat, jauh, dan tetangga. Agar waktu Ramadhan kita tidak terkuras untuk membersihkan dan memperindah rumah, hal itu bisa kita lakukan mulai dari sekarang. Kita bisa bekerja sama dengan anak, suami, ataupun asisten rumah tangga untuk bahu membahu membersihkan setiap sudut rumah. Beberapa tips berikut ini patut dicoba :
1. Bersihkan tempat-tempat yang tidak terlihat langsung oleh penghuni rumah. Misalnya bagian di balik lemari, di bawah tempat tidur, di bawah rak televisi, dll.
2. Rapikan rak-rak yang sering dipakai untuk keluarga meletakkan sesuatu. Misalnya rak sepatu, rak majalah, rak buku, meja tamu, dll. Jangan lupa untuk mengingatkan anggota keluarga untuk letakkan perlengkapan sesuai tempatnya.
3. Membersihkan bagian-bagian rumah yang besar. Misalnya, kaca, jendela, ventilasi, kusen-kusen jendela dll.
4. Membersihkan gorden, sprei, kursi dll. Juga mempersiapkan gorden, sprei, bedcover yang akan dipakai saat Idul Fitri nanti.
5. Bagi para ibu yang pada saat Idul Fitri nanti akan kedatangan sanak saudara atau keluarga besar, baiknya sudah mempersiapkan alat-alat makan dari sekarang. Biasanya saat Idul Fitri tiba, peralatan makan yang digunakan berbeda dengan peralatan makan yang biasa kita gunakan sehari-hari. Nah, agar waktu Ramadhan bunda tidak tersita hanya untuk mengelap piring-piring “spesial” itu kita dapat mulai mencuci dan mengelapnya saat ini juga. Setelah kering, piring-piring (perangkat makan) tersebut dapat disimpan di dalam plastik. Hal ini untuk menghindari debu dan hewan pengerat. Jangan lupa, letakkan di tempat yang bersih, tidak lembab dan tidak terjangkau anak-anak
D. Mempersiapkan pakaian untuk Idul Fitri
Sebenarnya, keutamaan Idul Fitri bukanlah terletak dari pakaian yang kita pakai. Akan tetapi, yang terpenting adalah keberhasilan menjadikan Ramadhan sebagai sekolah keimanan bagi kita. Dengan demikian, setelah kita lulus dari sekolah Ramadhan, kita dapat menjadi pribadi dan keluarga yang rabbani. Tapi jika memang mempunyai kelebihan dana, boleh juga digunakan untuk membeli pakaian. Hal ini dapat dilakukan sebelum bulan Ramadhan untuk menghindari mahalnya harga pakaian, kemacetan di jalan, dan juga berjejalan di pasar atau di mall.
Berikut ini contoh pengaturan waktu di bulan Ramadhan dengan mempertimbangkan tips-tips di atas (asumsi ibu bekerja di rumah):
- 02.30-03.30 Shalat malam
- 03.00-04.00 Memasak menu sahur
- 04.00-04.45 Sahur bersama keluarga
- 04.45-05.00 Shalat subuh berjamaah
- 05.00-07.00 Persiapan keluarga untuk berangkat bekerja dan sekolah
- 07.00-08.00 Shalat dhuha dan membaca Alquran
- 08.00-12.00 Mengurus usaha atau kegiatan lainnya
- 12.00-13.00 Shalat dhuhur, membaca Alquran dan istirahat sejenak
- 13.00-15.30 Kegiatan lain (membaca buku, menghadiri taklim dll)
- 15.30-16.00 Shalat ashar dan membaca Alquran
- 16.00-18.00 Memasak, persiapan berbuka
- 18.00-19.00 Berbuka dan shalat maghrib berjamaah
- 19.00-20.30 Shalat isya dan taraweh
- 20.30-21.00 Membaca Alquran bersama keluarga
- 21.00-02.30 Istirahat malam
Marilah kita menjadikan diri dan keluarga sebagai alumni-alumni Ramadhan yang sejati. Alumni yang membangun kebersamaan, yang menebarkan rahmat bagi sesama; alumni Ramadhan yang rabbani. Tidak hanya alim di bulan Ramadhan, namun alim sepanjang tahun; menutup aurat sepanjang tahun; menahan diri dari berghibah sepanjang tahun; serta mempertahankan kebaikan-kebaikan lainnya juga sepanjang tahun. Kita memupuk ketaatan sepanjang Ramadlan untuk meraih taqwa dan mempertahankannya di bulan-bulan berikutnya.
**
Ed: Dinar Kania
Red: Rira Nurmaida