Oleh: Umi Suci
Bagi seorang wanita, ibu khususnya, seringkali waktu 24 jam sehari sangat kurang. Mulai dari bangun tidur, hingga tidur kembali, dirasa banyak pekerjaan yang belum selesai. Saat seorang ibu hendak tidur, sering terbayang pekerjaan-pekerjaan yang belum diselesaikan.
Karena begitu banyaknya pekerjaan, seorang ibu bahkan sering tercenung, bingung sendiri harus memulai pekerjaan dari mana, dan kapan pekerjaan demi pekerjaan ini akan berakhir. Pagi hari adalah saat-saat yang begitu sibuk. Bangun tidur harus menyiapkan anak-anak ke sekolah, menyiapkan sarapan keluarga, belum lagi jika tidak punya asisten rumah tangga.
Ketika anak dan suami sudah berangkat meninggalkan rumah, saatnya beres-beres. Harus mulai dari manakah?
Dari pada bingung-bingung, akan lebih baik jika para ibu mempunyai “daftar kerja” sehari-hari. Daftar ini disiapkan sesaat sebelum tidur. Ada beberapa ibu yang membuat list atau daftar hanya dipikiran saja. Namun, pikiran kita terbatas, daya ingat pun terbatas.
Tips menyiapkan daftar pekerjaan harian :
- Sebelum tidur, sediakan waktu sebentar saja, bisa 10 – 15 menit untuk merenungkan apa saja yang sudah dikerjakan hari ini. Setelah itu evaluasi, pekerjaan apa saja yang masih belum dikerjakan. Jika sudah evaluasi, saatnya kita menuliskan daftar pekerjaan.
- Daftar pekerjaan hendaknya diletakkan di tempat yang sering terlihat. Misalnya di tempel di pintu kulkas, di lemari makan, atau di cermin. Daftar pekerjaan ini bisa ditulis menarik, misalnya menggunakan spidol warna warni, atau bisa juga menggunakan checkboard.
- Menulis daftar pekerjaan, lebih baik jika lebih detail. Misalnya, untuk memasak. Apa saja masakan hari ini, berapa jenis masakan, apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja bahan makanan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak, dll. Dengan detailnya daftar pekerjaan, dapat menghemat waktu, serta kita dapat lebih cepat melanjutkan ke perkerjaan berikutnya.
- Konsistensi sangatlah di butuhkan dalam mewujudkan pekerjaan yang rapi dan terkelola dengan baik. Karena itu, setelah selesai shalat subuh, baiknya langsung melihat apa saja daftar pekerjaan hari ini.
- Menunda apa yang sudah di tuliskan dalam daftar juga harus dihindari. Karena dengan menunda pekerjaan, maka pekerjaan-pekerjaan berikutnya tidak akan selesai. Hal ini justru akan membuat kita stres memikirkan pekerjaan yang tak kunjung habis.
- Bagi yang belum terbiasa dengan daftar pekerjaan, ada baiknya jika kita tidak menuliskan waktu pekerjaan, cukup perkiraan waktu yang dibutuhkan saja. Misalnya, memasak butuh waktu satu jam, membereskan pakaian setengah jam, mengantar anak ke sekolah lima belas menit, begitu seterusnya.
- Jangan lupa untuk memasukkan waktu “me time” atau waktu istirahat. Bisa dilakukan di sela-sela pekerjaan kita. Perkirakan juga waktu yang dibutuhkan untuk istirahat berapa lama. Selain tidur, istirahat atau “me time” dapat diartikan juga, melakukan hal-hal yang menjadi hobi, atau penghilang penat. Misalnya membaca buku, menyulam, menulis dll.
- Jika ada pekerjaan yang tertunda atau tidak dikerjakan, jangan menyalahkan orang lain, anak dan suami misalnya. Kita yang harus evaluasi. Dimanakah letak kegagalannya, mengapa sampai tidak dikerjakan, langkah selanjutnya bagaimana, dan seterusnya. Ini juga membuat kita tidak berburuk sangka pada orang lain dan membuat kita sering bermuhasabah.
- Jika sudah terbiasa dengan pekerjaan yang terdaftar, ada baiknya kita tingkatkan lagi dengan menetapkan target untuk setiap pekerjaan yang telah kita susun. Misalnya, target memasak setengah jam saja, target merapikan pakaian sepuluh menit saja, dan seterusnya.
Sekilas, tampaknya hal ini mengada-ada, namun jika kita praktekkan dengan baik, Inysa Allah akan sangat membantu pekerjaan kita sebagai seorang ibu.
Hal ini diakui oleh Ida Rosana, 39 tahun, seorang ibu yang mempunyai sembilan anak perempuan. Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, Ida berangkat dari rumahnya di daerah Cikarang, menuju kampus Al-Hikmah yang terletak di Jl. Bangka 2, Jakarta Selatan.
Dengan sembilan anak perempuan, mengatur waktu yang baik menjadi suatu keharusan bagi Ida. Karena itulah, Ida mempunyai daftar pekerjaan apa saja yang harus ia lakukan setiap harinya. Selain kuliah, Ida juga harus membantu pekerjaan suaminya yang berprofesi sebagai seorang akuntan.
Daftar pekerjaan ini juga sangat membantu, karena sejak dulu, Ida tidak pernah mempunyai asisten rumah tangga.
Selain Ida Rosana, ibu hebat lainnya yang selalu menuliskan daftar pekerjaan harian adalah Hindun, 38 thn. Hindun juga merupakan teman Ida Rosana di kampus Al-Hikmah. Namun, tempat tinggal Hindun lebih jauh, yaitu di Karawang.
Butuh waktu lebih dari tiga jam untuk menuju kampus. Walau tidak mempunyai anak sebanyak Ida Rosana, namun kegiatan Hindun tak kalah padatnya. Hindun dan suaminya mempunyai usaha toko kelontong di pasar Cikampek. Selain itu, mereka juga membuka usaha herbal.
Hindun sendiri, hampir setiap hari Senin dan Kamis berbelanja pakaian di pasar Tanah Abang, yang ia distribusikan pada ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya. Kegiatannya tidak berhenti sampai disitu. Karena saat ini ia bergabung dengan sebuah perusahaan travel umroh dan haji, sebagai tenaga marketing yang tentu saja sangat menyita waktu.
Daftar pekerjaan yang tertata rapi, sangat membantu Hindun dalam kegiatannya sehari-hari. Dengan daftar pekerjaan juga, Hindun mengetahui mana yang harus diprioritaskan.
Tidak ada salahnya membuat daftar pekerjaan mulai sekarang. Dalam pelaksanaannya, yang terpenting adalah motivasi kita. Semua hal diatas adalah untuk ibadah, kebaikan diri dan keluarga.
Selamat mencoba…